Pages

Monday, December 20, 2010

Asahi Pentax Spotmatic F


Beberapa waktu lalu aku dapat kesempatan mengakuisisi kamera SLR film Asahi Pentax Spotmatic F lengkap dengan lensa wide SMC Takumar 35mm f/3.5 (namun kali ini kupasang soligor wide 28mm f/2.8 seperti nampak di gambar). Berbeda dengan Super Takumar 50mm f/1.4 yang sudah kupunyai sebelumnya, lensa wide ini memiliki tuas di bagian belakang yang bergerak menurut setelan bukaan diafragma. Aku sempat bertanya-tanya mengenai fungsi tuas ini, yang kemudian kuketahui ternyata berguna untuk TTL metering dengan difragma wide open.


Seperti telah kuceritakan sebelumnya, aku tidak mempunyai latar belakang pengetahuan SLR dengan film 35mm. Namun dengan sedikit pengalaman yang kudapat ketika bermain-main dengan DSLR A290, aku sedikit pede mengatur setelan kamera dan membidik dengan sensor film. Lightmeter Spotmatic F ini sebenernya masih jalan, namun belum kuketahui normal atau nggak karena aku baru mencobanya dengan roll film pertama. Jadi sementara ini aku melakukan benchmarking terhadap lightmeter dan sekaligus menerapkan pengaturan kecepatan shutter/bukaan diafragma yang biasa kulakukan dengan DSLR.

Pentax Spotmatic F (SPF) sendiri mulai dipasarkan pada tahun 1973, sebagai penerus generasi Pentax Spotmatic (SP) yang telah beredar sejak 1964. Menurut Camerapedia, Spotmatic adalah kamera SLR pertama yang telah menerapkan TTL.

Sebagai kamera yang bisa aku katakan legendaris, aku yakin telah banyak orang yang berpengalaman dalam mempergunakannya. Hal ini telah kubuktikan ketika mencari informasi tentang kalibrasi lightmeter di Google, banyak tulisan di forum dan web yang mengulas tentangnya. Demikian juga dengan manual book yang tidak kuperoleh ketika mendapatkan kamera ini, ternyata kutemukan di sini.



Itu aja dulu, sekarang lagi nungguin hasil jepretan rol pertama. Semoga saja ngga under atau overexposure, apalagi hangus hahaha.

No comments:

Post a Comment