Pages

Monday, November 22, 2010

Depth of Field


Untuk menghasilkan gambar yang tajam, kita harus mengatur ring fokus sedemikian hingga obyek yang kita inginkan nampak tajam. Namun demikian, akan ada bagian di depan dan belakang titik fokus yang bisa dikatakan cukup tajam, meskipun tidak benar-benar tajam. Area ini disebut depth of field (biasa disingkat sebagai "DOF"). Kira-kira sepertiga DOF berada di bagian depan dari titik fokus dan dua-pertiga bagian berada di belakangnya.


Perubahan dari fokus tajam menjadi kabur (blur) ini tidak terjadi dengan drastis, namun bertransisi secara bertahap. Fenomena ini menghasilkan efek yang berguna bagi fotografer, bagian mana yang dia inginkan untuk tajam atau kabur.



DOF dikategorikan dalam dua jenis, yaitu DOF sempit dan DOF lebar. DOF sempit memiliki ruang tajam yang sedikit, sehingga hanya beberapa bagian yang tajam dan selebihnya kabur. Sebaliknya, DOF lebar memberikan hasil dengan obyek yang tajam lebih banyak.

DOF ditentukan oleh 3 hal:
  1. panjang fokal lensa, lensa dengan fokal panjang menghasilkan DOF sempit dan lensa dengan fokal pendek (lensa lebar) menghasilkan DOF yang lebar.
  2. bukaan diafragma lensa, bukaan lebar memberi DOF sempit dan bukaan sempit memberi DOF lebar.
  3. jarak obyek, jarak yang dekat menghasilkan DOF yang sempit.



Dengan memanfaatkan DOF ini, kita bisa menghasilkan foto yang memiliki bokeh, yaitu area yang tidak mengalihkan perhatian pengamat foto.

No comments:

Post a Comment